Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata

Hadits riyawat : bukhari dengan nomor hadits : 2619

حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ قَالَ سَمِعْتُ الْبَرَاءَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ لَمَّا نَزَلَتْ { لَا يَسْتَوِي الْقَاعِدُونَ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ } دَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَيْدًا فَجَاءَ بِكَتِفٍ فَكَتَبَهَا وَشَكَا ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ ضَرَارَتَهُ فَنَزَلَتْ { لَا يَسْتَوِي الْقَاعِدُونَ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ غَيْرُ أُولِي الضَّرَرِ }

Keterangan dari AlQuran berkaitan dengan kata :لا

Arti kata lâ ( لا )tidak ada
Jumlah pemakaian kata null618 kali. Rinciannya ada disini
Kajian kata لَا ditinjau dari aspek tata bahasa :

1 kelompok harf : kata لَا ini masuk dalam kelompok kata sambung (penghubung) maupun kata depan.

kata لَا ini tidak dapat berdiri sendiri tanpa diikuti oleh kata lainnya.

2 Memiliki kata larangan : kata لَا berfungsi sebagai kata larangan, hal ini ditandai kata kerja berikutnya berakhiran sukun untuk subyek tunggal, atau hilang nun nya ketika bersubyek jamak.

3 Memiliki kata bukan / tidak : kata لَا ini memiliki maka bukan atau tidak. hal ini ditandai dengan konsonan terakhirnya dari kata berikutnya berharakat dhomah untuk bentuk tunggal dan berakhiran wau-nun untuk bentuk jamak.

Disclaimer / penafian