Hadits riyawat : ahmad dengan nomor hadits : 17025
| Arti kata farrathnâ ( فرطنا ) | (kami) melalaikan |
| Jumlah pemakaian kata ف-ر-ط | 2 kali. Rinciannya ada disini |
| Kata dasar dari kata فَرَّطْنَا tersusun dari suku kata | ف-ر-ط Penggunaan kata dasar ف-ر-ط ini pada AlQuran ada di sini |
| Kata فَرَّطْنَاdibentuk mengikuti kaidah Kata panggilan | Kata ini memiliki kata paggilan. Kata panggilan tersebut berupa yaa ( يَا )
Pemakaian pola kata ini pada AlQuran ada di sini |
| Jumlah pemakaian kata dasar atau akar kata ف-ر-ط pada AlQuran | 2 kali. Rinciannya ada disini |
| Jumlah variasi pemakaian kata dasar ف-ر-ط pada AlQuran | 7 macam. Rinciannya ada disini |
| Makna dari kata dasar ف-ر-ط | Kata dasar ini sebagai kata benda bermakna kewalahan, perbuatan yg keterlaluan, meluap-luap, mayoritas, kebanyakan, volume, pemborosan, kelebihan, surplus, redundansi, keunggulan, kelebihan Kata dasar ini sebagai kata kerja berkaitan dengan makna kata kadung, melebih-lebihkan |
| Kajian kata فَرَّطْنَا ditinjau dari aspek tata bahasa : | 1 kata kerja : kata فَرَّطْنَا merupakan bentuk kata kerja. dalam bahasa arab kata kerja dibedakan bentuk lampau, bentuk sedang atau akan terjadi dan bentuk perintah. jadi kata kerja ini bentuk dan formatnya tergantung dari waktu kejadiannya. selain itu dalam bahasa arab kata kerja ini bentuk dan formatnya tergantung juga pada pelakunya 2 gender laki-perempuan : kata فَرَّطْنَا ini digunakan untuk laki-laki dan perempuan berdua, dapat keduanya laki-laki, keduanya perempuan atau campuran laki-dan perempuan. hal ini ditandai dengan adanya konsonan â pada konsonan_k3 nya 3 kata kerja bentuk lampau : kata فَرَّطْنَا merupakan bentuk kata kerja yang menerangkan pekerjaan yang telah terjadi atau telah dilakukan pada masa lampau, dan sekarang sudah tidak dilakukan lagi. 4 kata kerja aktif : kata فَرَّطْنَا ini tergolong kata kerja aktif, artinya subyeknya melakukan pekerjaan 5 subyek pelaku : kata فَرَّطْنَا ini merupakan jenis kata kerja yang memiliki subyek kami. kata kami terkadang digunakan pula untuk menerangkan kata pertama tunggal (aku) yang diungkapkan dalam bahasa halus. 6 diikuti kata ganti sebagai obyek : kata فَرَّطْنَا ini memiliki kata ganti kami. adapun kata ganti ini dicirikan dengan adanya imbuan nâ ( ناَ ) pada akhir katanya, dan kata ( ناَ ) ini bertindak sebagai obyeknya |