Ayat ini merupakan sumpah ilahi (dengan nama Allah) yang menegaskan
bahwa keimanan seseorang tidak akan sempurna hingga ia menjadikan
Nabi Muhammad ﷺ sebagai
hakim mutlak atas setiap perselisihan, menerima putusannya tanpa
keberatan di dalam hati, dan berserah diri sepenuhnya.
🧐 Analisis
I'rāb (Gramatikal)
I. Bagian Pertama:
Sumpah Ilahi dan Batasan Keimanan
Kata
|
I'rāb (Kedudukan
Gramatikal)
|
Keterangan/Status
|
فَ
(Fa)
|
Fā' al-Faṣīḥah
|
Fā' yang menunjukkan
kelanjutan atau akibat logis dari pembahasan sebelumnya (tentang
kemunafikan dan taubat).
|
لَا
(Lā)
|
Harf Zā'idah
(Tambahan)
|
Tambahan untuk
penekanan (penegasan sumpah).
|
وَرَبِّكَ
(Wa rabbika)
|
Wāw (Harf Qasam
- Huruf Sumpah) dan Maqrūn bi al-Qasam
|
Jārr wa Majrūr
(posisi jarr) terkait dengan Fi'l sumpah yang
dihilangkan (Uqsimu - Aku bersumpah). Kāf (ـك)
adalah Muḍāf Ilaih.
|
لَا
يُؤْمِنُونَ (Lā yu'minūna)
|
Lā (Nāfiyah)
dan Fi'l Muḍāri'
|
Jawāb al-Qasam
(Jawaban Sumpah). Tidak memiliki kedudukan I'rāb.
|
حَتَّىٰ
(Ḥattā)
|
Harf Ghāyah wa Jārr
(Huruf Tujuan dan Jārr)
|
Menyebabkan naṣb
pada Fi'l Muḍāri' setelahnya (dengan An Muḍmarah).
|
يُحَكِّمُوكَ
(Yuḥakkimūka)
|
Fi'l Muḍāri'
Manṣūb
|
Manṣūb dengan
ḥaḍfu an-nūn. Wāw al-Jamā'ah adalah Fā'il.
Kāf (ـك)
adalah Maf'ūl bih.
|
فِيمَا
(Fī mā)
|
Jārr wa Majrūr.
Mā adalah Ism Mawṣūl.
|
Muta'alliq
(terkait) dengan Yuḥakkimūka.
|
شَجَرَ
(Šajara)
|
Fi'l Māḍī
(Kata Kerja Lampau)
|
Ṣilah al-Mawṣūl
(Anak Kalimat Penghubung) untuk مَا.
Artinya: "yang diperselisihkan."
|
بَيْنَهُمْ
(Baynahum)
|
Ẓarf Makān
(Keterangan Tempat)
|
Manṣūb
terkait dengan Šajara. Hūm adalah Muḍāf
Ilaih.
|