Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata
Daftar Akar Kata Pada AlQuran
Dipersembahkan oleh para sukarelawan yang hanya mencari kecintaan Allah semata

An-Nisa

dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

ayat 58

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Irab Surat AnNisa ayat 58

Ayat ini adalah salah satu ayat paling fundamental dalam syariat Islam, yang memerintahkan umat Muslim untuk menunaikan amanah kepada yang berhak dan menetapkan keadilan dalam memutuskan perkara di antara manusia.

I. Bagian Pertama: Perintah Menunaikan Amanah dan Menetapkan Keadilan

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

إِنَّ اللَّهَ (Inna Allāha)

Inna (Harf Taukid) dan Ism Inna

Manṣūb.

يَأْمُرُكُمْ (Ya'murukum)

Fi'l Muḍāri'

Marfū'. Fā'il-nya ḍamīr mustatir (Dia/Allah). Kum (ـكم) adalah Maf'ūl bih Awwal. Kalimat ini adalah Khabar Inna pada posisi raf'.

أَن تُؤَدُّوا (An tu'addū)

An Nāṣibah dan Fi'l Muḍāri' Manṣūb

Manṣūb dengan ḥaḍfu an-nūn. Wāw al-Jamā'ah adalah Fā'il. Maṣdar Mu'awwal (An tu'addū) adalah Maf'ūl bih Ṡānī dari Ya'murukum pada posisi naṣb.

الْأَمَانَاتِ (Al-amānāti)

Maf'ūl bih (Objek) dari Tu'addū.

Manṣūb dengan kasrah karena Jam' Mu'annaṯ Sālim.

إِلَىٰ أَهْلِهَا (Ilā ahlihā)

Jārr wa Majrūr

Muta'alliq (terkait) dengan Tu'addū.

وَإِذَا (Wa iḏā)

Wāw ('Aṭf/Isti'nāf) dan Iḏā (Ẓarf Zamān Syarṭ Ghayr Jāzim)

Manṣūb (dalam posisi naṣb). Artinya: "dan ketika."

حَكَمْتُم (Ḥakamtum)

Fi'l Māḍī

Tūm (ـتم) adalah Fā'il. Kalimat ini adalah Muḍāf Ilaih untuk Iḏā.

بَيْنَ النَّاسِ (Bayna an-nāsi)

Ẓarf Makān (Keterangan Tempat)

Manṣūb. An-nāsi adalah Muḍāf Ilaih.

أَن تَحْكُمُوا (An taḥkumū)

An Nāṣibah dan Fi'l Muḍāri' Manṣūb

Manṣūb dengan ḥaḍfu an-nūn. Maṣdar Mu'awwal (An taḥkumū) adalah Jawāb Syarṭ dari Iḏā pada posisi raf' (sebagai Mubtada', dengan Khabar yang dihilangkan, maknanya: al-ḥukmu an taḥkumū).

بِالْعَدْلِ (Bil-'adli)

Jārr wa Majrūr

Muta'alliq dengan Taḥkumū.




II. Bagian Kedua: Penegasan dan Penutup Ayat

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

إِنَّ اللَّهَ (Inna Allāha)

Inna (Harf Taukid) dan Ism Inna

Manṣūb.

نِعِمَّا (Ni'immā)

Ni'ima (Fi'l Māḍī Jāmid - Kata Kerja Pujian) dan (Ism Mawṣūl)

Ni'ima adalah Fi'l pujian (Mabnī 'alā al-fatḥ). adalah Fā'il dari Ni'ima.

يَعِظُكُم (Ya'iẓukum)

Fi'l Muḍāri'

Fā'il-nya ḍamīr mustatir (Dia/Allah). Kum (ـكم) adalah Maf'ūl bih. Kalimat ini adalah Ṣilah al-Mawṣūl untuk مَا ().

بِهِ (Bihī)

Jārr wa Majrūr

Muta'alliq dengan Ya'iẓukum.

Jumlah نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِ

Khabar Inna (posisi raf'), yang di dalamnya terdapat Mubtada' yang dihilangkan (al-amru), yang merupakan Maf'ūl Madḥ (yang dipuji). Maknanya: Ni'ma al-šay'u ya'iẓukum bihi (Sebaik-baik perkara adalah yang Dia nasihatkan kepada kalian).

إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا

Struktur Inna + Ism Inna + Kāna + Khobar Kāna

Samī'an dan Baṣīran adalah Khabar Kāna yang Manṣūb.


🔑 Poin Utama I'rāb Ayat

  1. Maṣdar Mu'awwal sebagai Maf'ūl: Perintah pertama (يَأْمُرُكُمْ) mengambil Maṣdar Mu'awwal (أَن تُؤَدُّوا) sebagai objeknya. Artinya: "Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan amanah."

  2. Jawāb Syarṭ yang Diperkirakan (Iḏā): وَإِذَا حَكَمْتُم adalah Fi'l Syarṭ (Iḏā tidak menjazmkan), dan Jawāb Syarṭ-nya adalah Maṣdar Mu'awwal أَن تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ. Dalam kondisi ini, Maṣdar Mu'awwal di-i'rāb sebagai Mubtada' yang memiliki Khabar yang dihilangkan (misalnya: Fa al-wājib an taḥkumū - Maka yang wajib adalah kalian menetapkan hukum).

  3. Kata Kerja Pujian (Ni'immā): نِعِمَّا asalnya adalah نِعْمَ مَا. Ni'ma adalah Fi'l Māḍī Jāmid (kata kerja tak berubah) yang digunakan untuk pujian (Madḥ). مَا berfungsi sebagai Fā'il (Ism Mawṣūl). Maf'ūl Madḥ (yang dipuji) di sini dihilangkan (misalnya: al-wa'ẓu - nasihat itu).

  4. Penutup dengan Sifat Allah: Penegasan إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا (Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat) berfungsi sebagai dorongan dan ancaman. Allah Maha Mendengar perintah-Nya dan doa, dan Maha Melihat bagaimana perintah tersebut dilaksanakan—atau diabaikan—oleh manusia.

Ayat ini menyimpulkan bahwa fondasi masyarakat yang adil terletak pada penunaian amanah dan penegakan keadilan hukum, dan ini adalah sebaik-baik nasihat dari Allah.