Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata
Daftar Akar Kata Pada AlQuran
Dipersembahkan oleh para sukarelawan yang hanya mencari kecintaan Allah semata

An-Nisa

dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

ayat 50

Perhatikanlah, betapakah mereka mengada-adakan dusta terhadap Allah? Dan cukuplah perbuatan itu menjadi dosa yang nyata (bagi mereka).

Irab Surat AnNisa ayat 50

Ayat ini merupakan kelanjutan dari kecaman terhadap Ahli Kitab (orang-orang yang menyucikan diri sendiri di ayat 49) dan mengekspresikan kekaguman atas kebohongan yang mereka buat terhadap Allah.

I. Bagian Pertama: Perintah untuk Memperhatikan Kebohongan Mereka

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

انظُرْ (Unẓur)

Fi'l Amr (Kata Kerja Perintah)

Mabnī 'alā sukūn. Fā'il-nya ḍamīr mustatir wajib (anta - kamu/Nabi Muhammad).

كَيْفَ (Kayfa)

Ism Istifhām (Kata Tanya)

Ḥāl (Keadaan) pada posisi naṣb. Menjelaskan keadaan Yaftarūna. Artinya: "Bagaimana caranya."

يَفْتَرُونَ (Yaftarūna)

Fi'l Muḍāri' (Kata Kerja Sekarang/Akan Datang)

Marfū' dengan tsubūt an-nūn. Wāw al-Jamā'ah adalah Fā'il. Kalimat ini (bersama Kayfa) adalah Maf'ūl bih yang dikandung oleh Unẓur.

عَلَى اللَّهِ ('Alā Allāhī)

Jārr wa Majrūr

Muta'alliq (terkait) dengan Yaftarūna.

الْكَذِبَ (Al-kaḏiba)

Maf'ūl bih (Objek)

Manṣūb (berharakat fatḥah). Artinya: "kebohongan."




II. Bagian Kedua: Penegasan Besarnya Dosa

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

وَكَفَىٰ (Wa kafā)

Wāw ('Aṭf/Istināf) dan Fi'l Māḍī

Kata kerja yang bermakna kecukupan.

بِهِ (Bihī)

Bā' (Zā'idah - Tambahan) dan Hā' (Ḍamīr)

Hā' (kembali ke Al-Iftirā') adalah Fā'il (Subjek) dari Kafā pada posisi raf' yang diperkirakan (raf' maḥallī), karena Bā' tambahan menyebabkan Hā' Majrūr (secara lafaz/harakat).

إِثْمًا (Iṯman)

Tamyīz (Penjelas/Pembeda)

Manṣūb (berharakat fatḥah). Artinya: "sebagai dosa."

مُّبِينًا (Mubīnan)

Na'at (Sifat)

Manṣūb, mengikuti Iṯman. Artinya: "yang nyata/jelas."


🔑 Poin Utama I'rāb Ayat

  1. Makna Unẓur: انظُرْ (Lihatlah!) di sini bukan berarti melihat dengan mata, melainkan merenungkan atau memperhatikan dengan akal.

  2. Kalimat Kayfa Yaftarūna sebagai Maf'ūl: Kalimat tanya كَيْفَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ (bagaimana cara mereka membuat kebohongan terhadap Allah) berfungsi sebagai Maf'ūl bih bagi Unẓur, meskipun mengandung Ism Istifhām. Kayfa sendiri adalah Ḥāl yang didahulukan (berkedudukan naṣb).

  3. Kaidah Kafā bi... (Penekanan): Frasa وَكَفَىٰ بِهِ إِثْمًا مُّبِينًا (Dan cukuplah kebohongan itu sebagai dosa yang nyata) menggunakan kaidah Kafā bi...:

    • كَفَىٰ adalah kata kerja.

    • بِ (Bā') adalah huruf tambahan (Zā'idah) untuk penekanan.

    • هُ (Hā') kembali ke perbuatan Iftirā' (membuat kebohongan) dan berkedudukan sebagai Fā'il (Subjek) Kafā (walaupun harakatnya Majrūr karena Bā').

    • إِثْمًا adalah Tamyīz (Manṣūb) yang menjelaskan aspek kecukupan tersebut.

Ayat ini merupakan kesimpulan dari kecaman terhadap kebohongan dan klaim palsu Ahli Kitab (seperti mengklaim diri suci di ayat 49) dengan menyatakan bahwa kejahatan seperti itu adalah dosa yang sangat besar dan nyata.







Gemini dapat membuat kesalahan, jadi periksa kembali responsnya