Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata
Daftar Akar Kata Pada AlQuran
Dipersembahkan oleh para sukarelawan yang hanya mencari kecintaan Allah semata

An-Nisa

dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

ayat 46

Yaitu orang-orang Yahudi, mereka merubah perkataan dari tempat-tempatnya. Mereka berkata: 'Kami mendengar', tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka mengatakan pula): 'Dengarlah' sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa. Dan (mereka mengatakan): 'Raa'ina', dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan: 'Kami mendengar dan patuh, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami', tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis.

Irab Surat AnNisa ayat 46

Ayat ini mencela kelompok Ahli Kitab (khususnya orang Yahudi) yang memutarbalikkan perkataan dari tempatnya dan mengucapkan kata-kata yang mengandung penghinaan dan cemoohan terhadap Nabi Muhammad .

I. Bagian Pertama: Kelakuan Tercela Ahli Kitab (Memutarbalikkan Kata)

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

مِّنَ الَّذِينَ (Mina al-laḍīna)

Jārr wa Majrūr

Khabar Muqaddam dari Mubtada' Mu'akhkhar yang dihilangkan (Minhum qawmun - Sebagian dari mereka ada suatu kaum).

هَادُوا (Hādū)

Fi'l Māḍī

Ṣilah al-Mawṣūl (Anak Kalimat Penghubung) untuk الَّذِينَ. Wāw al-Jamā'ah adalah Fā'il.

يُحَرِّفُونَ (Yuḥarrifūna)

Fi'l Muḍāri'

Marfū'. Wāw al-Jamā'ah adalah Fā'il. Kalimat ini adalah Khabar Mu'akhkhar dari Mubtada' yang dihilangkan.

الْكَلِمَ (Al-kalima)

Maf'ūl bih (Objek)

Manṣūb.

عَن مَّوَاضِعِهِ ('An mawāḍi'ihī)

Jārr wa Majrūr

Muta'alliq (terkait) dengan Yuḥarrifūna.

وَيَقُولُونَ (Wa yaqūlūna)

Wāw ('Aṭf) dan Fi'l Muḍāri' Marfū'

Di-'aṭaf-kan kepada Yuḥarrifūna. Wāw al-Jamā'ah adalah Fā'il.

سَمِعْنَا (Sami'nā)

Fi'l Māḍī + (Fā'il)

Maqūl al-Qaul (Kata yang Diucapkan) pada posisi naṣb (sebagai Maf'ūl bih).

وَعَصَيْنَا (Wa 'aṣaynā)

Wāw ('Aṭf) dan Fi'l Māḍī + (Fā'il)

Ma'ṭūf kepada Sami'nā.

وَاسْمَعْ (Wa sma' )

Wāw ('Aṭf) dan Fi'l Amr (Kata Kerja Perintah)

Mabnī 'alā sukūn. Fā'il-nya ḍamīr mustatir (anda/Nabi).

غَيْرَ مُسْمَعٍ (Ghayra musma'in)

Ḥāl (Keadaan) atau Maf'ūl Muṭlaq (Maṣdar)

Manṣūb (berharakat fatḥah). Artinya: "dalam keadaan tidak didengar" atau Ghayra maṣdarin samī' (bukan pendengaran yang baik).

وَرَاعِنَا (Wa rā'inā)

Wāw ('Aṭf) dan Fi'l Amr + (Maf'ūl bih)

Mabnī 'alā ḥaḍfi ḥarf al-'illah.




II. Bagian Kedua: Motif Buruk dan Sikap Ideal

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

لَيًّا (Layyan)

Maf'ūl Li Ajlih (Objek Alasan) atau Maṣdar

Manṣūb. Artinya: "untuk memutarbalikkan (lidah mereka)."

بِأَلْسِنَتِهِمْ (Bi alsinatihim)

Jārr wa Majrūr

Muta'alliq dengan Layyan.

وَطَعْنًا (Wa ṭa'nan)

Wāw ('Aṭf) dan Ma'ṭūf

Manṣūb, di-'aṭaf-kan kepada Layyan.

فِي الدِّينِ (Fī ad-dīnī)

Jārr wa Majrūr

Muta'alliq dengan Ṭa'nan.

وَلَوْ أَنَّهُمْ قَالُوا...

Wāw (Istināf) dan Law (Syarat Ghayr Jāzim) + Annahum (Ism Anna) + Qālū (Fi'l Māḍī - Khabar Anna)

Law adalah huruf syarat yang tidak terjadi. Maṣdar Mu'awwal dari Annahum Qālū adalah Fā'il yang dihilangkan dari Fi'l yang dihilangkan (Wa lau ṡabata qawluhum...).

سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَاسْمَعْ وَانظُرْنَا

Maqūl al-Qaul (Kata yang Diucapkan)

Seluruhnya pada posisi naṣb (Maf'ūl bih Qālū).

لَكَانَ (La kāna)

Lām (Jawāb Law) dan Kāna Nāqiṣah

Jawāb Syarṭ.

خَيْرًا (Khayran)

Khabar Kāna Awwal

Manṣūb.

وَأَقْوَمَ (Wa aqwama)

Wāw ('Aṭf) dan Khabar Kāna Ṡānī

Manṣūb dengan fatḥah karena Mamnu' min aṣ-Ṣarf.


III. Bagian Ketiga: Kutukan dan Akibatnya

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

وَلَٰكِن (Wa lākin)

Wāw (Istināf) dan Lākin (Harf Istidrāk)

Membatalkan makna sebelumnya (tentang seandainya mereka berkata baik).

لَّعَنَهُمُ (La'anahumu)

Fi'l Māḍī

Hā' (ـهم) adalah Maf'ūl bih.

اللَّهُ (Allāhu)

Fā'il (Subjek)

Marfū'.

بِكُفْرِهِمْ (Bi kufrihim)

Jārr wa Majrūr

Muta'alliq dengan La'anahum. (Sebab kutukan).

فَلَا يُؤْمِنُونَ (Fa lā yu'minūna)

Fā' (Sababiyyah - Akibat) dan Lā Nāfiyah + Fi'l Muḍāri' Marfū'

Akibat dari kutukan. Wāw al-Jamā'ah adalah Fā'il.

إِلَّا قَلِيلًا (Illā qalīlan)

Illā (Istithnā') dan Qalīlan (Mustaṡnā)

Mustaṡnā Manṣūb. Artinya: "kecuali sedikit (di antara mereka)."


🔑 Poin Utama I'rāb Ayat

  1. Taqdīm wa Ta'khīr dan Jārr wa Majrūr: Kalimat dimulai dengan مِّنَ الَّذِينَ (Jārr wa Majrūr). Ini adalah Khabar Muqaddam (Predikat yang didahulukan) dari Mubtada' yang dihilangkan (Minhum qawmun).

  2. Maqūl al-Qaul (Perkataan yang Dikutip): Ayat ini mengutip empat frasa buruk yang diucapkan Ahli Kitab: سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا (Kami dengar dan kami durhaka/membangkang) dan وَاسْمَعْ غَيْرَ مُسْمَعٍ (Dengarlah, semoga kamu tidak dapat mendengar [kutukan]) dan وَرَاعِنَا (Perhatikanlah kami [yang mengandung penghinaan]).

  3. Makna Layyan dan Ṭa'nan: لَيًّا (memutarbalikkan) dan وَطَعْنًا (mencela) berstatus Manṣūb. Keduanya bisa di-i'rāb sebagai:

    • Maf'ūl Li Ajlih: (Mereka melakukan itu) demi memutarbalikkan dan mencela.

    • Maṣdar yang di-'aṭaf-kan kepada Maṣdar sebelumnya.

  4. Struktur Law dan Jawāb: Bagian tentang "seandainya mereka berkata baik" menggunakan Law (syarat yang tidak terjadi), dan Jawāb-nya diikat oleh Lām (لَكَانَ خَيْرًا). Khayran dan Aqwama adalah Khabar Kāna yang Manṣūb. Aqwama tidak ber-tanwin karena Mamnu' min aṣ-Ṣarf (bentuk af'al).

  5. Fa' Sababiyyah: فَلَا يُؤْمِنُونَ إِلَّا قَلِيلًا (maka mereka tidak beriman kecuali sedikit) menunjukkan akibat (Fā' Sababiyyah) dari kutukan Allah (لَّعَنَهُمُ اللَّهُ بِكُفْرِهِمْ) yang menimpa mereka.