| Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. |
Ayat ini berisi perintah yang sangat penting mengenai shalat, yaitu
larangan mendekati shalat dalam keadaan mabuk dan junub, serta
perintah untuk bersuci (wudu atau tayammum).
I. Bagian Pertama:
Larangan Mendekati Shalat dalam Keadaan Mabuk
Kata
|
I'rāb (Kedudukan
Gramatikal)
|
Keterangan/Status
|
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا (Yā
ayyuhā...)
|
Nidā'
(Panggilan)
|
Panggilan kepada
orang-orang beriman.
|
لَا
تَقْرَبُوا (Lā taqrabū)
|
Lā Nāhiyah dan
Fi'l Muḍāri' Majzūm
|
Majzūm dengan
ḥaḍfu an-nūn. Wāw al-Jamā'ah adalah Fā'il
(Subjek).
|
الصَّلَاةَ
(Aṣ-ṣalāta)
|
Maf'ūl bih
(Objek)
|
Manṣūb
(berharakat fatḥah).
|
وَأَنتُمْ
سُكَارَىٰ (Wa antum sukārā)
|
Wāw al-Ḥāl
(Wāw Keadaan) dan Jumlatu l-Ḥāl
|
Antum (Ḍamīr
Munfaṣil - Mubtada'). Sukārā (Khabar
Marfū' dengan ḍammah muqaddarah). Kalimat ini
menjelaskan keadaan Fā'il saat dilarang.
|
حَتَّىٰ
تَعْلَمُوا (Ḥattā ta'lamū)
|
Ḥattā (Jārr)
+ An Muḍmarah + Fi'l Muḍāri' Manṣūb
|
Ta'lamū adalah
Manṣūb dengan ḥaḍfu an-nūn. Maṣdar
Mu'awwal dari An Ta'lamū adalah Majrūr
dengan Ḥattā.
|
مَا
تَقُولُونَ (Mā taqūlūna)
|
Mā (Ism
Mawṣūl - Maf'ūl bih) dari Ta'lamū.
|
Artinya: "apa yang
kalian katakan."
|