Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata
Daftar Akar Kata Pada AlQuran
Dipersembahkan oleh para sukarelawan yang hanya mencari kecintaan Allah semata

An-Nisa

dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

ayat 30

Dan barang siapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

Irab Surat AnNisa ayat 30

Ayat ini membahas hukuman yang sangat berat bagi siapa pun yang melanggar larangan Allah (seperti yang disebut di ayat sebelumnya) secara zalim dan melampaui batas.

I. Bagian Pertama: Hukuman Bagi Pelanggar

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

وَمَن (Wa man)

Wāw ('Aṭf/Istināf) dan Man (Syarat Jāzim)

Mubtada' (Subjek) pada posisi raf'.

يَفْعَلْ (Yaf'al)

Fi'l Muḍāri' Majzūm

Fi'l Syarṭ (Kata Kerja Syarat). Tanda jazm-nya sukūn. Fā'il-nya ḍamīr mustatir kembali ke Man.

ذَٰلِكَ (Ḏālika)

Ism Isyārah (Kata Tunjuk)

Maf'ūl bih (Objek) pada posisi naṣb. Menunjuk pada larangan-larangan di ayat sebelumnya (mengambil harta batil, membunuh diri).

عُدْوَانًا ('Udwanan)

Ḥāl (Keadaan) atau Maf'ūl Li Ajlih

Manṣūb (berharakat fatḥah). Artinya: "secara melampaui batas/agresi."

وَظُلْمًا (Wa ẓulman)

Ma'ṭūf (Diikuti)

Manṣūb, mengikuti 'Udwanan.

فَسَوْفَ (Fa sawfa)

Fā' (Jawāb Syarṭ) dan Sawfa (Harf Taswīf - akan datang)

Fā' mengikat Jawāb Syarṭ yang berupa Fi'l Muḍāri' yang didahului Sawfa. Sawfa adalah huruf yang menangguhkan waktu (masa depan).

نُصْلِيهِ (Nuṣlīhi)

Fi'l Muḍāri'

Marfū' (dengan ḍammah muqaddarah di atas yā') meskipun berada di Jawāb Syarṭ. Fā'il-nya ḍamīr mustatir (kami/Allah). Hā' (ـه) adalah Maf'ūl bih Awwal (Objek Pertama) pada posisi naṣb.

نَارًا (Nāran)

Maf'ūl bih Ṡānī (Objek Kedua)

Manṣūb (berharakat fatḥah). Kata kerja Aṣlā (memasukkan ke dalam api) bisa mengambil dua objek.

Jumlah فَسَوْفَ نُصْلِيهِ نَارًا

Jawāb Syarṭ

Pada posisi jazm (secara keseluruhan kalimat).




II. Bagian Kedua: Penegasan Kemudahan Hukuman Bagi Allah

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

وَكَانَ (Wa kāna)

Wāw (Istināf) dan Fi'l Māḍī Nāqiṣah

Mabnī 'alā al-fatḥ.

ذَٰلِكَ (Ḏālika)

Ism Isyārah

Ism Kāna (Subjek Kāna) pada posisi raf'. Menunjuk kepada hukuman (memasukkan ke dalam api).

عَلَى اللَّهِ ('Alā Allāhi)

Jārr wa Majrūr

Muta'alliq (terkait) dengan يَسِيرًا (menjadikan sesuatu itu mudah).

يَسِيرًا (Yasīran)

Khabar Kāna (Predikat Kāna)

Manṣūb (berharakat fatḥah).


🔑 Poin Utama I'rāb Ayat

  1. Struktur Syarat-Jawaban Syarat (Man Yaf'al... Fa Sawfa Nuṣlīhi):

    • Man (siapa pun) adalah Ism Syarṭ (kata syarat) yang juga berfungsi sebagai Mubtada'.

    • Yaf'al adalah Fi'l Syarṭ (kata kerja syarat) yang Majzūm.

    • Fa Sawfa Nuṣlīhi Nāran adalah Jawāb Syarṭ (jawaban syarat) yang secara keseluruhan berada di posisi jazm. Fā' wajib ada karena Jawāb Syarṭ didahului oleh Sawfa (menunjukkan masa depan).

  2. 'Udwanan dan Ẓulman: Kata عُدْوَانًا (agresi/melampaui batas) dan وَظُلْمًا (kezaliman) di-i'rāb sebagai Ḥāl atau Maf'ūl Li Ajlih (Manṣūb). Ini menunjukkan bahwa hukuman api neraka dikhususkan bagi mereka yang melakukan pelanggaran bukan karena ketidaksengajaan atau kelemahan, melainkan dengan niat jahat, permusuhan, dan melampaui batas yang telah ditetapkan Allah.

  3. Kata Kerja Dua Objek (Nuṣlīhi): Kata kerja نُصْلِيهِ (Kami akan memasukkannya) adalah turunan dari Aṣlā, yang termasuk Af'āl Mutta'addiyah (kata kerja transitif) yang bisa memiliki dua objek.

    • Objek 1: Hā' (ـه) - dia (pelaku).

    • Objek 2: نَارًا - api.

  4. Penegasan Kemudahan Hukuman: Bagian terakhir وَكَانَ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا menekankan bahwa hukuman berat tersebut sangat mudah bagi Allah untuk dilaksanakan, menunjukkan kepastian dan keseriusan ancaman ini.