Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata
Daftar Akar Kata Pada AlQuran
Dipersembahkan oleh para sukarelawan yang hanya mencari kecintaan Allah semata

An-Nisa

dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

ayat 26

Allah hendak menerangkan (hukum syariat-Nya) kepadamu, dan menunjukimu kepada jalan-jalan orang yang sebelum kamu (para nabi dan salihin) dan (hendak) menerima tobatmu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Irab Surat AnNisa ayat 26

Ayat ini berfungsi sebagai penutup dari serangkaian hukum waris dan pernikahan, menegaskan maksud Allah dalam menurunkan syariat ini kepada umat manusia.

I. Bagian Pertama: Tujuan Penetapan Syariat (Hukum)

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

يُرِيدُ (Yurīdu)

Fi'l Muḍāri' (Kata Kerja Sekarang/Akan Datang)

Marfū' (berharakat ḍammah).

اللَّهُ (Allāhu)

Fā'il (Subjek)

Marfū' (berharakat ḍammah).

لِيُبَيِّنَ (Li yubayyina)

Lām al-'Illah (Lām Sebab) dan Fi'l Muḍāri' Manṣūb

Yubayyina adalah Manṣūb oleh An Muḍmarah (An yang diperkirakan ada) setelah Lām al-'Illah. Tanda naṣb-nya adalah fatḥah. Jārr wa Majrūr (Lām dan Maṣdar Mu'awwal) terkait dengan Yurīdu.

لَكُمْ (Lakum)

Jārr wa Majrūr

Muta'alliq (terkait) dengan Yubayyina.

Maṣdar Mu'awwal لِيُبَيِّنَ

Maf'ūl bih (Objek) dari يُرِيدُ pada posisi naṣb. Artinya: "Allah menghendaki penjelasan bagi kalian."

وَيَهْدِيَكُمْ (Wa yahdiyakum)

Wāw ('Aṭf) dan Fi'l Muḍāri' Manṣūb

Di'aṭafkan kepada يُبَيِّنَ, sehingga statusnya Manṣūb dengan fatḥah yang tampak. Kāf (كم) adalah Maf'ūl bih Awwal.

سُنَنَ (Sunana)

Maf'ūl bih Ṡānī (Objek Kedua)

Manṣūb (berharakat fatḥah). Ia adalah Muḍāf.

الَّذِينَ (Al-laḍīna)

Muḍāf Ilaih (Sandaran Kata)

Majrūr (pada posisi jarr).

مِن قَبْلِكُمْ (Min qablikum)

Jārr wa Majrūr

Terkait dengan Ṣilah al-Mawṣūl yang diperkirakan ada (Kānū).

وَيَتُوبَ (Wa yatūba)

Wāw ('Aṭf) dan Fi'l Muḍāri' Manṣūb

Di'aṭafkan kepada يُبَيِّنَ dan يَهْدِيَكُمْ, sehingga statusnya Manṣūb dengan fatḥah.

عَلَيْكُمْ ('Alaykum)

Jārr wa Majrūr

Muta'alliq dengan Yatūba.




II. Bagian Kedua: Penutup Ayat

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

وَاللَّهُ (Wa Allāhu)

Wāw (Istināf) dan Lafẓ al-Jalālah

Mubtada' (Subjek) pada posisi raf'.

عَلِيمٌ ('Alīmun)

Khabar Awwal (Predikat Pertama)

Marfū' (berharakat ḍammah).

حَكِيمٌ (Ḥakīmun)

Khabar Ṡānī (Predikat Kedua)

Marfū' (berharakat ḍammah).


🔑 Poin Utama I'rāb Ayat

  1. Maf'ūl bih dari Yurīdu: Kata kerja يُرِيدُ (menghendaki) membutuhkan objek. Objeknya di sini adalah Maṣdar Mu'awwal dari لِيُبَيِّنَ (untuk menjelaskan). Secara harfiah: "Allah menghendaki penjelasan bagi kalian."

  2. Lām al-'Illah dan Manṣūb: Kata kerja لِيُبَيِّنَ, وَيَهْدِيَكُمْ, dan وَيَتُوبَ semuanya berstatus Manṣūb (berharakat fatḥah atau di-'aṭaf-kan kepada Fi'l Manṣūb). Lām pada لِيُبَيِّنَ adalah Lām al-'Illah (Lām Sebab), yang menunjukkan tujuan dari kehendak Allah dalam menurunkan syariat ini.

  3. Kata Kerja Dua Objek (Yahdīkum): Kata kerja يَهْدِيَكُمْ (menunjukkan jalan kepada kalian) memiliki dua objek:

    • Objek 1 (Kāf): Kāf (كم) pada يَهْدِيَكُمْ (kalian).

    • Objek 2 (Sunana): سُنَنَ (jalan-jalan/hukum-hukum) sebagai Maf'ūl bih Ṡānī. Artinya: "dan menunjukkan jalan-jalan umat sebelum kalian kepada kalian."

  4. Penutup Sifat Allah: Ayat ditutup dengan kalimat nominal وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ (Dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana). Kedua sifat (عَلِيمٌ dan حَكِيمٌ) berfungsi sebagai Khabar bagi Lafẓ al-Jalālah (Allāhu).

Ayat ini menyimpulkan bahwa tujuan dari penetapan hukum-hukum terperinci mengenai keluarga dan pernikahan (yang baru saja dijelaskan dari ayat 4:15 hingga 4:25) adalah untuk memberikan penjelasan syariat yang jelas, membimbing umat Islam menuju jalan yang benar sesuai hukum umat terdahulu yang saleh, dan memberikan ampunan bagi mereka.