Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata
Daftar Akar Kata Pada AlQuran
Dipersembahkan oleh para sukarelawan yang hanya mencari kecintaan Allah semata

Al-Baqarah

dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

ayat 193

Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang lalim.

Irab Surat AlBaqarah ayat 193





Tentu, berikut adalah analisis i'rab (tata bahasa Arab) untuk Surat Al-Baqarah ayat 193.

Ayat ini menjelaskan tujuan utama dari perang yang diizinkan (yaitu menghilangkan penindasan keagamaan) dan menegaskan kembali prinsip pengampunan jika musuh menghentikan permusuhan.


1. Perintah dan Tujuan Perang (Ghāyah):

وَقَـٰتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ ٱلدِّينُ لِلَّهِ

Kata/Klausa

I'rab (Analisis Gramatikal)

Keterangan

وَقَـٰتِلُوهُمْ

Huruf Isti'nafiyah + Fi'il Amr + Fa'il + Maf'ul Bih

Mabni Ḥadhf Nūn.

حَتَّىٰ لَا تَكُونَ

Ḥattā Ghāyah + Lā Nāfiyah + Fi'il Mudhari' Nāqiṣ Manshub

Manshub oleh An Muḍmarah setelah Ḥattā.

فِتْنَةٌ

Ism Takūna

Marfu'.

وَيَكُونَ ٱلدِّينُ لِلَّهِ

Huruf 'Athaf + Fi'il Mudhari' Tāmm Manshub + Fa'il + Jar wa Majrur

Yakūna adalah Fi'il Tāmm (Sempurna), di-'athaf-kan kepada Takūna. Ad-Dīnu adalah Fa'il bagi Yakūna.


2. Klausa Syarat dan Jawaban (Hukum Perdamaian):

فَإِنِ ٱنتَهَوْا۟ فَلَا عُدْوَٰنَ إِلَّا عَلَى ٱلظَّـٰلِمِينَ

Kata/Klausa

I'rab (Analisis Gramatikal)

Keterangan

فَإِنِ ٱنتَهَوْا۟

Fā' al-Athifah + In Sharṭ Jāzim + Fi'il Sharṭ

Fi'il Sharṭ, Majzūm Mahally. Fa'il adalah Wawu al-Jamā‘ah.

فَلَا عُدْوَٰنَ

Fā' al-Jawāb + Lā Nāfiyah Li l-Jins + Ism Lā

Fā’ adalah jawaban syarat. ‘Udwāna adalah Ism Lā, Mabni Fathah.

إِلَّا عَلَى ٱلظَّـٰلِمِينَ

Illā Ḥaṣr + Jar wa Majrur

Illā (kecuali) berfungsi sebagai pembatas. Aẓ-Ẓālimīna Majrur dengan Yā’.

Jawāb Sharṭ

Kalimat Fa Lā ‘Udwāna Illā ‘Alā ẓ-Ẓālimīna adalah Jawāb Sharṭ, di posisi Majzūm Mahally.


Penjelasan Singkat

Ayat ini menetapkan batas moral dan spiritual bagi perang:

  1. Tujuan: Perang wajib dilakukan hingga Fitnah (penindasan keagamaan) lenyap (Lā Takūna Fitnatun) dan agama hanya untuk Allah (Yakūna d-Dīnu li llāhi).

  2. Akhir Perang: Jika musuh berhenti (Intahaw), maka permusuhan harus dihentikan, karena tidak ada permusuhan (Lā ‘Udwāna) yang diizinkan kecuali kepada orang-orang zalim (yang melanggar perjanjian atau memulai agresi baru).