Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata
Daftar Akar Kata Pada AlQuran
Dipersembahkan oleh para sukarelawan yang hanya mencari kecintaan Allah semata

An-Nisa

dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

ayat 17

Sesungguhnya tobat di sisi Allah hanyalah tobat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertobat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah tobatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Irab Surat AnNisa ayat 17



Ayat ini membahas tentang pertaubatan yang diterima oleh Allah.

I. Bagian Pertama: Ketentuan Taubat

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

إِنَّمَا (Innamā)

Kāffah wa Makfūfah (Pengekang dan Terkekang)

Gabungan Inna dan Mā Zā'idah yang membatalkan fungsi Inna untuk menashabkan. Berfungsi membatasi (ḥaṣr), artinya "hanyalah".

التَّوْبَةُ (At-Tawbatu)

Mubtada' (Subjek)

Marfū' (berharakat ḍammah).

عَلَى اللَّهِ ('Alā Allāhi)

Jārr wa Majrūr

Khabar (Predikat) yang terkait dengan Tābitun (diperkirakan ada) pada posisi raf'. Artinya: "Taubat yang wajib diterima oleh Allah".

لِلَّذِينَ (Lil-laḍīna)

Jārr wa Majrūr

Terkait dengan At-Tawbatu atau Khabar lainnya yang diperkirakan ada.

يَعْمَلُونَ (Ya'malūna)

Fi'l Muḍāri' (Kata Kerja Sekarang/Akan Datang)

Marfū' dengan tsubūt an-nūn. Wāw al-Jamā'ah adalah Fā'il. Kalimat ini adalah Ṣilah al-Mawṣūl (Anak Kalimat Penghubung) untuk لِلَّذِينَ.

السُّوءَ (As-sū'a)

Maf'ūl bih (Objek)

Manṣūb (berharakat fatḥah).

بِجَهَالَةٍ (Bi jahālatin)

Jārr wa Majrūr

Ḥāl (Keadaan) pada posisi naṣb (secara makna). Artinya: "dalam keadaan bodoh/tidak tahu".




II. Bagian Kedua: Kondisi Penerimaan

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

ثُمَّ (Ṡumma)

Harf 'Aṭf (Kata Penghubung)

Menunjukkan urutan dengan jeda waktu.

يَتُوبُونَ (Yatūbūna)

Fi'l Muḍāri'

Marfū' dengan tsubūt an-nūn. Wāw al-Jamā'ah adalah Fā'il. Di'aṭafkan kepada يَعْمَلُونَ.

مِن قَرِيبٍ (Min qarībin)

Jārr wa Majrūr

Muta'alliq dengan Yatūbūna. Artinya: "segera" (dalam waktu dekat setelah berbuat salah).

فَأُولَٰئِكَ (Fa ulā'ika)

Fā' (Sababiyyah - sebab) dan Ism Isyārah

Mubtada' pada posisi raf'. Menunjuk kepada allāḍīna (orang-orang yang bertaubat).

يَتُوبُ (Yatūbu)

Fi'l Muḍāri'

Marfū' (berharakat ḍammah). Kalimat ini adalah Khabar (Predikat) dari فَأُولَٰئِكَ pada posisi raf'.

اللَّهُ (Allāhu)

Fā'il (Subjek)

Marfū' (berharakat ḍammah).

عَلَيْهِمْ ('Alayhim)

Jārr wa Majrūr

Muta'alliq dengan Yatūbu.


III. Bagian Penutup: Penegasan Sifat Allah

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

وَكَانَ اللَّهُ (Wa kāna Allāhu)

Wāw (Istināf) dan Kāna Nāqiṣah

Kāna Fi'l Māḍī Nāqiṣah. Allāhu (Lafẓ al-Jalālah) adalah Ism Kāna pada posisi raf'.

عَلِيمًا ('Alīman)

Khabar Kāna Awwal

Manṣūb (berharakat fatḥah).

حَكِيمًا (Ḥakīman)

Khabar Kāna Ṡānī atau Na'at

Manṣūb (berharakat fatḥah).


🔑 Poin Utama I'rāb Ayat

  1. Pembatasan Taubat (Innamā): Penggunaan إِنَّمَا membatasi jenis taubat yang wajib diterima oleh Allah. Hanya taubat dari orang yang berbuat salah bighāfalatin/bijahālatin (karena ketidaktahuan atau didorong oleh hawa nafsu sesaat, bukan niat melawan) dan segera bertaubat (مِن قَرِيبٍ) yang dijanjikan penerimaannya.

  2. Khabar dalam Bentuk Jārr wa Majrūr: عَلَى اللَّهِ berfungsi sebagai Khabar untuk التَّوْبَةُ. Ini menunjukkan bahwa penerimaan taubat merupakan hak yang telah ditetapkan oleh Allah bagi diri-Nya untuk hamba-hamba-Nya yang memenuhi syarat.

  3. Kata Keterangan Min Qarībin: مِن قَرِيبٍ (dari dekat/segera) adalah Jārr wa Majrūr yang terkait dengan Yatūbūna. Ini menekankan elemen waktu dalam taubat yang diterima: taubat yang dilakukan segera setelah kesalahan.

  4. Sebab-Akibat (Fa Ulā'ika): Kata فَأُولَٰئِكَ (maka mereka itu) menggunakan Fā' Sababiyyah (Fā' Sebab) untuk menghubungkan kondisi taubat dengan hasilnya (يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ - Allah menerima taubat mereka).

Ayat ini menetapkan bahwa pertaubatan yang pasti diterima Allah adalah yang didasari ketidaksengajaan/ketidaktahuan (sebagai lawan dari niat menentang) dan segera dilakukan sebelum ajal menjemput.