Ayat ini membahas tentang
pertaubatan yang diterima oleh Allah.
I.
Bagian Pertama: Ketentuan Taubat
Kata
|
I'rāb (Kedudukan
Gramatikal)
|
Keterangan/Status
|
إِنَّمَا
(Innamā)
|
Kāffah wa Makfūfah
(Pengekang dan Terkekang)
|
Gabungan Inna
dan Mā Zā'idah yang membatalkan fungsi Inna
untuk menashabkan. Berfungsi membatasi (ḥaṣr), artinya
"hanyalah".
|
التَّوْبَةُ
(At-Tawbatu)
|
Mubtada'
(Subjek)
|
Marfū'
(berharakat ḍammah).
|
عَلَى
اللَّهِ ('Alā Allāhi)
|
Jārr wa Majrūr
|
Khabar
(Predikat) yang terkait dengan Tābitun (diperkirakan
ada) pada posisi raf'. Artinya: "Taubat yang wajib
diterima oleh Allah".
|
لِلَّذِينَ
(Lil-laḍīna)
|
Jārr wa Majrūr
|
Terkait dengan
At-Tawbatu atau Khabar lainnya yang diperkirakan
ada.
|
يَعْمَلُونَ
(Ya'malūna)
|
Fi'l Muḍāri'
(Kata Kerja Sekarang/Akan Datang)
|
Marfū' dengan
tsubūt an-nūn. Wāw al-Jamā'ah adalah Fā'il.
Kalimat ini adalah Ṣilah al-Mawṣūl (Anak Kalimat
Penghubung) untuk لِلَّذِينَ.
|
السُّوءَ
(As-sū'a)
|
Maf'ūl bih
(Objek)
|
Manṣūb
(berharakat fatḥah).
|
بِجَهَالَةٍ
(Bi jahālatin)
|
Jārr wa Majrūr
|
Ḥāl (Keadaan)
pada posisi naṣb (secara makna). Artinya: "dalam
keadaan bodoh/tidak tahu".
|