Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata
Daftar Akar Kata Pada AlQuran
Dipersembahkan oleh para sukarelawan yang hanya mencari kecintaan Allah semata

An-Nisa

dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

ayat 14

Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.

Irab Surat AnNisa ayat 14

I. Bagian Pertama: Pelanggaran Batas (Struktur Syarat-Jawaban Syarat)

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

وَمَن (Wa man)

Wāw ('Aṭf) dan Man (Syarat Jāzim)

Man adalah Ism Syarṭ Jāzim (kata syarat yang menjazmkan) pada posisi raf' sebagai Mubtada' (Subjek).

يَعْصِ (Ya'ṣi)

Fi'l Muḍāri' Majzūm

Fi'l Syarṭ (Kata Kerja Syarat). Dijazmkan, tanda jazm-nya adalah ḥaḍfu ḥarf al-'illah (menghilangkan huruf illat/yā'). Fā'il-nya adalah ḍamīr mustatir yang kembali kepada Man.

اللَّهَ (Allāha)

Maf'ūl bih (Objek)

Manṣūb (berharakat fatḥah).

وَرَسُولَهُ (Wa rasūlahu)

Ma'ṭūf (Diikuti)

Manṣūb, mengikuti Allāha.

وَيَتَعَدَّ (Wa yata'adda)

Wāw ('Aṭf) dan Fi'l Muḍāri' Majzūm

Di'aṭafkan kepada يَعْصِ. Dijazmkan, tanda jazm-nya adalah ḥaḍfu ḥarf al-'illah (menghilangkan huruf illat/alif). Fā'il-nya adalah ḍamīr mustatir.

حُدُودَهُ (Ḥudūdahū)

Maf'ūl bih

Manṣūb (berharakat fatḥah).

يُدْخِلْهُ (Yudkhilhu)

Fi'l Muḍāri' Majzūm

Jawāb Syarṭ (Jawaban Syarat). Dijazmkan, tanda jazm-nya adalah sukūn. Fā'il-nya adalah ḍamīr mustatir yang kembali kepada Allah. Huruf hā' (ـه) adalah Maf'ūl bih Awwal (Objek Pertama).

نَارًا (Nāran)

Maf'ūl bih Ṡānī (Objek Kedua)

Manṣūb (berharakat fatḥah).

خَالِدًا (Khālidan)

Ḥāl (Keadaan)

Manṣūb (berharakat fatḥah). Menjelaskan keadaan pelaku saat dimasukkan ke dalam neraka.




II. Bagian Kedua: Penegasan Hukuman

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

وَلَهُ (Wa lahū)

Wāw (Istināf/I'tirāḍ) dan Lāmu (Jārr) + (Majrūr)

Khabar Muqaddam (Predikat yang didahulukan) pada posisi raf'.

عَذَابٌ ('Aḍābun)

Mubtada' Mu'akhkhar (Subjek yang Diakhirkan)

Marfū' (berharakat ḍammah).

مُّهِينٌ (Muhīnun)

Na'at (Sifat)

Marfū', mengikuti 'Aḍābun.


🔑 Poin Utama I'rāb Ayat

  1. Fi'l Syarṭ dengan Ḥaḍfu Ḥarf al-'Illah:

    • يَعْصِ (melanggar) berasal dari Ya'ṣī (يَعْصِي). Ketika dijazmkan (karena Man), huruf illat (ي) dihilangkan, menyisakan kasrah di bawah ص.

    • وَيَتَعَدَّ (dan melampaui) berasal dari Yata'addā (يَتَعَدَّى). Ketika dijazmkan, huruf illat (ا) dihilangkan, menyisakan fatḥah di atas د.

  2. Kata Kerja Dua Objek (Yudkhilhu): Sama seperti ayat sebelumnya (4:13), kata kerja يُدْخِلْهُ (memasukkannya) mengambil dua objek: Hā' (pelaku) dan نَارًا (neraka).

  3. Ḥāl Mufrad (Khālidan): Kata خَالِدًا (khālidan - kekal) berfungsi sebagai Ḥāl (keadaan) dari ḍamīr (Hā') pada يُدْخِلْهُ. Statusnya manṣūb (fatḥah).

  4. Penegasan Hukuman ('Aḍābun Muhīnun): Bagian terakhir وَلَهُ عَذَابٌ مُّهِينٌ (dan baginya azab yang menghinakan) menggunakan struktur khabar muqaddam (وَلَهُ) dan mubtada' mu'akhkhar (عَذَابٌ). Ini bertujuan untuk memberikan penekanan yang kuat bahwa azab itu sudah pasti (hak) bagi si pelanggar, dan azab itu memiliki sifat yang sangat menghinakan (Muhīnun).

Ayat ini merupakan peringatan dan ancaman tegas dari Allah kepada siapa pun yang melanggar hukum-hukum-Nya, khususnya dalam konteks pembagian waris yang telah ditetapkan secara rinci.