Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata
Daftar Akar Kata Pada AlQuran
Dipersembahkan oleh para sukarelawan yang hanya mencari kecintaan Allah semata

An-Nisa

dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

ayat 13

(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar.

Irab Surat AnNisa ayat 13




I. Bagian Awal: Penegasan Batasan

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

تِلْكَ (Tilka)

Ism Isyārah (Kata Tunjuk)

Mabnī 'alā fatḥ (tetap berharakat fatḥah) pada posisi raf' sebagai Mubtada' (Subjek). Menunjuk kepada hukum-hukum waris sebelumnya.

حُدُودُ (Ḥudūdu)

Khabar (Predikat)

Marfū' (berharakat ḍammah). Ia adalah Muḍāf (disandarkan).

اللَّهِ (Allāhi)

Muḍāf Ilaih (Sandaran Kata)

Majrūr (berharakat kasrah).




II. Bagian Balasan Ketaatan (Struktur Syarat-Jawaban Syarat)

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

وَمَن (Wa man)

Wāw ('Aṭf) dan Man (Syarat Jāzim)

Man adalah Ism Syarṭ Jāzim (kata syarat yang menjazmkan) pada posisi raf' sebagai Mubtada'.

يُطِعِ (Yuṭi'i)

Fi'l Muḍāri' Majzūm

Fi'l Syarṭ (Kata Kerja Syarat). Dijazmkan, tanda jazm-nya adalah sukūn (diubah menjadi kasrah karena bertemu al-Lām pada Allah). Fā'il-nya adalah ḍamīr mustatir (tersembunyi) yang kembali kepada Man.

اللَّهَ (Allāha)

Maf'ūl bih (Objek)

Manṣūb (berharakat fatḥah).

وَرَسُولَهُ (Wa rasūlahu)

Ma'ṭūf (Diikuti)

Manṣūb, mengikuti Allāha.

يُدْخِلْهُ (Yudkhilhu)

Fi'l Muḍāri' Majzūm

Jawāb Syarṭ (Jawaban Syarat). Dijazmkan, tanda jazm-nya adalah sukūn. Fā'il-nya adalah ḍamīr mustatir yang kembali kepada Allah. Huruf hā' (ـه) adalah Maf'ūl bih Awwal (Objek Pertama) pada posisi naṣb.

جَنَّاتٍ (Jannātin)

Maf'ūl bih Ṡānī (Objek Kedua)

Manṣūb (dalam posisi naṣb), tanda naṣb-nya adalah kasrah sebagai pengganti fatḥah karena Jam' Mu'annaṡ Sālim (plural feminin teratur).

تَجْرِي (Tajrī)

Fi'l Muḍāri'

Marfū' dengan ḍammah muqaddarah. Jumlah (kalimat) ini berada pada posisi naṣb sebagai Na'at (Sifat) untuk جَنَّاتٍ.

الْأَنْهَارُ (Al-anhāru)

Fā'il

Marfū' (berharakat ḍammah).

خَالِدِينَ (Khālidīna)

Ḥāl (Keadaan)

Manṣūb, tanda naṣb-nya adalah yā' karena Jam' Muzakkar Sālim.

وَذَٰلِكَ (Wa ḍālika)

Wāw (Istināf) dan Ism Isyārah

Mubtada' pada posisi raf'.

الْفَوْزُ (Al-fawzu)

Khabar (Predikat) atau Badal (Pengganti)

Marfū' (berharakat ḍammah).

الْعَظِيمُ (Al-'aẓīmu)

Na'at (Sifat)

Marfū', mengikuti Al-fawzu.


🔑 Poin Utama I'rāb Ayat

  1. Ism Syarṭ Jāzim (Man): Ayat ini menggunakan struktur syarat-jawaban syarat yang menjazmkan:

    • Syarat: وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ (Barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya). يُطِعِ (menaati) dijazmkan dengan sukūn yang berubah menjadi kasrah karena pertemuan dua sukūn.

    • Jawaban: يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ (Dia akan memasukkannya ke dalam surga-surga). يُدْخِلْهُ (memasukkan) dijazmkan dengan sukūn.

  2. Kata Kerja Dua Objek (Yudkhilhu): Kata kerja يُدْخِلْهُ (memasukkan) adalah Fi'l yang membutuhkan dua objek (maf'ūl bih):

    • Objek 1: Hā' (ـه) yang kembali kepada Man (orang yang taat).

    • Objek 2: جَنَّاتٍ (surga-surga).

  3. Tanda Naṣb Kasrah: Objek kedua, جَنَّاتٍ (Jannātin), berstatus Manṣūb (Objek), namun tanda naṣb-nya adalah kasrah (ـاتٍ) sebagai pengganti fatḥah karena ia adalah Jam' Mu'annaṡ Sālim.

Ayat ini menyimpulkan hukum waris (Tilka ḥudūdu Allah), mengaitkan kepatuhan terhadap hukum-hukum tersebut dengan balasan surgawi.