Dipersembahkan oleh para sukarelawan yang hanya mencari kecintaan Allah semata
Al-Baqarah
ayat 116
Mereka (orang-orang kafir) berkata: 'Allah mempunyai anak'. Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya.
Irab
Surat AlBaqarah ayat 116
Analisis ini dibagi
menjadi empat bagian kalimat untuk memudahkan pemahaman struktur tata
bahasanya.
(Bahkan
apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah)
Kata
I'rab
(Analisis Gramatikal)
Keterangan
بَل
(Bal)
Huruf
Idrab
Huruf
penyangkalan/pemalingan (bermakna: "Bahkan" atau
"Sebaliknya").
لَّهُۥ
(Lahu)
Jar
wa Majrur
Huruf
Lam (Jar) + Dhamir Hu. Berposisi sebagai Khabar Muqaddam
(Predikat yang didahulukan).
مَا
(Ma)
Isim
Mawshul
Kata
sambung (bermakna "apa yang"). Berposisi sebagai
Mubtada' Mu'akhkhar (Subjek yang diakhirkan). Mabni Sukun
di posisi Raf'.
فِى
(Fi)
Huruf
Jar
Kata
depan (di/dalam).
ٱلسَّمَٰوَٰتِ
(As-Samawati)
Isim
Majrur
Tanda
jarnya Kasrah. Gabungan Fi As-Samawati adalah
Shilah Mawshul (penjelas kata "Ma").
وَ
(Wa)
Huruf
'Athaf
Kata
sambung.
ٱلْأَرْضِ
(Al-Ardhi)
Ma'thuf
Mengikut
pada As-Samawati. Majrur dengan tanda Kasrah.
4. Kalimat Keempat: كُلٌّ
لَّهُۥ قَٰنِتُونَ
(Semua
tunduk patuh kepada-Nya)
Kata
I'rab
(Analisis Gramatikal)
Keterangan
كُلٌّ
(Kullun)
Mubtada'
Subjek.
Marfu' dengan tanda Dammah. Tanwin di sini adalah
pengganti kata yang hilang (Tanwin 'Iwadh), takdirnya:
Kullu syai'in (segala sesuatu).
لَّهُۥ
(Lahu)
Jar
wa Majrur
Berkaitan
(Muta'alliq) dengan kata Qanitun.
قَٰنِتُونَ
(Qanitun)
Khabar
Predikat.
Marfu' dengan tanda Wawu karena merupakan Jamak
Mudzakkar Salim (kata jamak untuk laki-laki/umum).
Ringkasan Penting
Ittakhadha
Allahu Waladan: Kalimat ini adalah objek pembicaraan orang-orang
kafir (Isi ucapan).
Subhanah:
Bentuk pujian penyucian Allah yang secara gramatikal membuang kata
kerjanya.
Lahu
Ma Fi...: Susunan terbalik (Predikat - Subjek) untuk menegaskan
kepemilikan mutlak Allah.
Qanitun:
Menggunakan bentuk jamak berakal (Mudzakkar Salim) meskipun
merujuk pada "apa yang di langit dan bumi" (benda mati &
hidup), untuk menekankan bahwa semua makhluk tunduk layaknya makhluk
berakal.