Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata
Daftar Akar Kata Pada AlQuran
Dipersembahkan oleh para sukarelawan yang hanya mencari kecintaan Allah semata

Al-Baqarah

dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

ayat 116

Mereka (orang-orang kafir) berkata: 'Allah mempunyai anak'. Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya.

Irab Surat AlBaqarah ayat 116



Analisis ini dibagi menjadi empat bagian kalimat untuk memudahkan pemahaman struktur tata bahasanya.


1. Kalimat Pertama: وَقَالُوا۟ ٱتَّخَذَ ٱللَّهُ وَلَدًا

(Dan mereka berkata: "Allah telah mengambil anak")

Kata

I'rab (Analisis Gramatikal)

Keterangan

الواو (Wa)

Huruf Isti'nafiyah

Huruf permulaan kalimat baru (atau bisa juga Athaf menyambung kisah sebelumnya).

قَالُوا۟ (Qalu)

Fi'il Madhi

Kata kerja lampau. Mabni Dammah karena bertemu Wawu Jama'ah.



Wawu adalah Fa'il (Subjek/Pelaku).

ٱتَّخَذَ (Ittakhadha)

Fi'il Madhi

Kata kerja lampau. Mabni Fathah.

ٱللَّهُ (Allahu)

Fa'il

Subjek dari ittakhadha. Marfu' dengan tanda Dammah.

وَلَدًا (Waladan)

Maf'ul Bih

Objek. Manshub dengan tanda Fathah.

Catatan: Kalimat "Ittakhadha Allahu waladan" berkedudukan sebagai Maqulul Qaul (isi ucapan) yang menempati posisi Nashab (Objek) dari kata kerja Qalu.

2. Kalimat Kedua: سُبْحَٰنَهُۥ

(Maha Suci Allah)

Kata

I'rab (Analisis Gramatikal)

Keterangan

سُبْحَٰنَ (Subhana)

Maf'ul Mutlaq

Objek absolut dari Fi'il (kata kerja) yang dibuang/tersembunyi (takdirnya: Usabbihu subhana). Hukumnya Manshub dengan Fathah. Kata ini juga Mudhaf.

هُۥ (Hu)

Mudhaf Ilayh

Kata ganti (Dhamir) yang bersambung. Posisinya Jar.


3. Kalimat Ketiga: بَل لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ

(Bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah)

Kata

I'rab (Analisis Gramatikal)

Keterangan

بَل (Bal)

Huruf Idrab

Huruf penyangkalan/pemalingan (bermakna: "Bahkan" atau "Sebaliknya").

لَّهُۥ (Lahu)

Jar wa Majrur

Huruf Lam (Jar) + Dhamir Hu. Berposisi sebagai Khabar Muqaddam (Predikat yang didahulukan).

مَا (Ma)

Isim Mawshul

Kata sambung (bermakna "apa yang"). Berposisi sebagai Mubtada' Mu'akhkhar (Subjek yang diakhirkan). Mabni Sukun di posisi Raf'.

فِى (Fi)

Huruf Jar

Kata depan (di/dalam).

ٱلسَّمَٰوَٰتِ (As-Samawati)

Isim Majrur

Tanda jarnya Kasrah. Gabungan Fi As-Samawati adalah Shilah Mawshul (penjelas kata "Ma").

وَ (Wa)

Huruf 'Athaf

Kata sambung.

ٱلْأَرْضِ (Al-Ardhi)

Ma'thuf

Mengikut pada As-Samawati. Majrur dengan tanda Kasrah.


4. Kalimat Keempat: كُلٌّ لَّهُۥ قَٰنِتُونَ

(Semua tunduk patuh kepada-Nya)

Kata

I'rab (Analisis Gramatikal)

Keterangan

كُلٌّ (Kullun)

Mubtada'

Subjek. Marfu' dengan tanda Dammah. Tanwin di sini adalah pengganti kata yang hilang (Tanwin 'Iwadh), takdirnya: Kullu syai'in (segala sesuatu).

لَّهُۥ (Lahu)

Jar wa Majrur

Berkaitan (Muta'alliq) dengan kata Qanitun.

قَٰنِتُونَ (Qanitun)

Khabar

Predikat. Marfu' dengan tanda Wawu karena merupakan Jamak Mudzakkar Salim (kata jamak untuk laki-laki/umum).


Ringkasan Penting

  1. Ittakhadha Allahu Waladan: Kalimat ini adalah objek pembicaraan orang-orang kafir (Isi ucapan).

  2. Subhanah: Bentuk pujian penyucian Allah yang secara gramatikal membuang kata kerjanya.

  3. Lahu Ma Fi...: Susunan terbalik (Predikat - Subjek) untuk menegaskan kepemilikan mutlak Allah.

  4. Qanitun: Menggunakan bentuk jamak berakal (Mudzakkar Salim) meskipun merujuk pada "apa yang di langit dan bumi" (benda mati & hidup), untuk menekankan bahwa semua makhluk tunduk layaknya makhluk berakal.