Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata
Daftar Akar Kata Pada AlQuran
Dipersembahkan oleh para sukarelawan yang hanya mencari kecintaan Allah semata

An-Nisa

dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

ayat 100

Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Irab Surat AnNisa ayat 100



Ayat ini sering disebut sebagai "Ayat Pelipur Lara bagi Muhajirin". Allah memberikan dua jaminan dahsyat: jaminan kesejahteraan bagi yang berhasil sampai ke tempat hijrah, dan jaminan pahala surga bagi yang wafat di tengah jalan.


🧐 Analisis I'rāb (Gramatikal)

I. Bagian Pertama: Jaminan Dunia (Bagi yang Berhasil)

وَمَن يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

وَ (Wa)

Wāw Isti'nāfiyyah

Permulaan kalimat baru.

مَن (Man)

Ism Syarṭ Jāzim

Mubtada'. Artinya: "Barangsiapa."

يُهَاجِرْ (Yuhājir)

Fi'l Muḍāri'

Fi'l Syarṭ (Kata Kerja Syarat). Majzūm dengan sukun. Fā'il-nya Huwa (kembali ke Man).

فِي سَبِيلِ اللَّهِ

Jārr, Majrūr, Muḍāf Ilaih

Terkait (Muta'alliq) dengan Yuhājir.

يَجِدْ (Yajid)

Fi'l Muḍāri'

Jawāb SyarṭMajzūm dengan sukun. Fā'il-nya Huwa. Artinya: "niscaya dia mendapati."

فِي الْأَرْضِ (Fī al-Arḍi)

Jārr wa Majrūr

Terkait dengan Yajid.

مُرَاغَمًا (Murāghaman)

Maf'ūl bih (Objek)

Manṣūb. Makna asal: "Tempat perlindungan yang membuat musuh marah/hina."

كَثِيرًا (Kaṡīran)

Na'at (Sifat)

Manṣūb. "Yang banyak."

وَسَعَةً (Wa Sa'atan)

'Aṭaf

Disambungkan ke Murāghaman. Artinya: "kelapangan (rezeki/hidup)."

II. Bagian Kedua: Jaminan Akhirat (Bagi yang Wafat di Jalan)

وَمَن يَخْرُجْ مِن بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

وَمَن (Wa Man)

'Aṭaf + Ism Syarṭ

Struktur kalimat syarat kedua.

يَخْرُجْ (Yakhruj)

Fi'l Muḍāri'

Fi'l SyarṭMajzūm dengan sukun.

مِن بَيْتِهِ (Min Baytihi)

Jārr wa Majrūr

Terkait dengan Yakhruj.

مُهَاجِرًا (Muhājiran)

Ḥāl (Keterangan Keadaan)

Manṣūb. Menjelaskan niat/keadaan si pelaku saat keluar. "Sebagai orang yang berhijrah."

إِلَى اللَّهِ (Ilā Allāhi)

Jārr wa Majrūr

Terkait dengan makna Muhājiran.

وَرَسُولِهِ (Wa Rasūlihi)

'Aṭaf

Disambungkan ke Allāhi.

III. Bagian Ketiga: Kematian Menjemput

ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

ثُمَّ (Ṡumma)

Ḥarf 'Aṭf

Huruf sambung yang menunjukkan urutan waktu (Tartīb).

يُدْرِكْهُ (Yudrik-hu)

Fi'l Muḍāri'

PENTING: Kata ini Majzūm (sukun pada huruf Kaf) karena di-'aṭaf-kan kepada Fi'il Syarat (Yakhruj).



Hu: Maf'ūl bih (Objek - orang itu).

الْمَوْتُ (Al-Mawtu)

Fā'il (Subjek)

Marfū'. "Kematian."

IV. Bagian Keempat: Kepastian Pahala

فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

فَ (Fa)

Fā' Rābiṭah

Pengikat jawaban syarat.

قَدْ (Qad)

Ḥarf Taḥqīq

Sungguh/Pasti.

وَقَعَ (Waqa'a)

Fi'l Māḍī

"Jatuh / Tetap / Wajib."

أَجْرُهُ (Ajruhu)

Fā'il (Subjek)

Marfū'. "Pahalanya."

عَلَى اللَّهِ ('Ala Allāhi)

Jārr wa Majrūr

Terkait dengan Waqa'a.

(Posisi Kalimat)

Jumlah Fi'liyyah

Kalimat Faqad waqa'a... menempati posisi Jazm sebagai Jawāb Syarṭ dari Man Yakhruj.

V. Bagian Kelima: Penutup

وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

وَكَانَ اللَّهُ...

Kāna + Isim + Khabar

Struktur standar penutup ayat yang menunjukkan sifat Allah yang abadi.


🔑 Poin Utama I'rāb Ayat

  1. Makna Dahsyat "Murāghaman" (مُرَاغَمًا): Kata ini berasal dari akar kata Raghm (debu/tanah). Rāghama artinya "memaksa hidung musuh mencium tanah" (menghinakan musuh).

    • Makna I'rab: Sebagai objek (Maf'ūl bih) dari Yajid.

    • Tafsir: Orang yang berhijrah akan menemukan tempat perlindungan/benteng yang membuat musuh-musuh (yang dulu menindasnya) merasa terhina/marah karena tidak bisa menyakitinya lagi. Ini bukan sekadar tempat tinggal, tapi tempat yang memberi kekuatan politik/strategis.

  2. Posisi "Muhājiran" sebagai Ḥāl: Kata Muhājiran di-nashab-kan sebagai Ḥāl (keadaan). Ini menekankan bahwa pahala hijrah (jika mati di jalan) bergantung pada niat dan kondisi saat keluar.

    • Jika dia keluar dalam keadaan berniat hijrah karena Allah, lalu mati selangkah setelah keluar rumah, pahalanya sudah cair sempurna (Waqa'a).

  3. Metafora "Waqa'a" (وَقَعَ): Secara harfiah Waqa'a berarti "Jatuh".

    • Dalam idiom bahasa Arab, jika dikatakan Waqa'a al-Haqq atau Waqa'a al-Ajr, artinya "Telah tetap, wajib, dan pasti harus dibayar."