| <<<==ayat berikutnya | Faathir ayat ke 28 | ayat sebelumnya ===>> | ||
وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَآبِّ وَالْأَنْعَٰمِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَٰنُهُۥ كَذَٰلِكَ إِنَّمَا يَخْشَى الـلَّـهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَٰٓؤُا۟ إِنَّ الـلَّـهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ |
Setiap Huruf arab ini dapat diklik untuk diperdalam maknanya
| Kajian kata | وَالدَّوَآبِّ pada surat 35.Faathir ayat ke 28 Juz ke : 22 Halaman : 437 Baris ke : 10 pada mushaf Quran Madinah |
| Bacaan dalam tulisan arab latin | wa(al)ddawâbbi |
| Arti kata wa(al)ddawâbbi ( والدواب ) | dan binatang melata |
| Jenis kata وَالدَّوَآبِّ | kata benda abstrak atau sifat Pemakaian jenis kata ini pada AlQuran ada di sini |
| Jumlah pemakaian kata وَٱلدَّوَآبِّ | 1 kali. Rinciannya ada disini |
| Kata dasar dari kata وَالدَّوَآبِّ tersusun dari suku kata | د-ب-ب Penggunaan kata dasar د-ب-ب ini pada AlQuran ada di sini |
| Jumlah pemakaian kata dasar atau akar kata د-ب-ب pada AlQuran | 18 kali. Dipakai untuk kata benda sebanyak : 18 kali. Rinciannya ada disini Kata dasar د-ب-ب ini dalam AlQuran tidak dipakai untuk kata kerja |
| Jumlah variasi pemakaian kata dasar د-ب-ب pada AlQuran | 6 macam. Rinciannya ada disini |
| Makna dari kata dasar د-ب-ب Catatatan : Ini bukan kamus, tetapi merupakan keterkaitan kata yang bisa jadi padananya atau keterangannya atau lawan katanya | Kata dasar ini sebagai kata benda berkaitan dengan makna kata yg bergerak pelan-pelan, gerak yg pelan sekali, gaya renang bebas. Kata dasar ini sebagai kata kerja berkaitan dengan makna kata menanggung, tahan, memikul, betah, melahirkan, beranak, menghasilkan, tanggung, mengandung, merangkak, merayap, berjalaran, menggerayang, jalan dgn perlahan, merasa seperti ada yg merayap, jalan dgn pelan-pelan, maju dgn pelan-pelan, membuahkan, menyandang, berhubungan, menyinggung, menunjang, memperanakkan, menuju, membelok. |
| Kajian kata وَالدَّوَآبِّ ditinjau dari aspek tata bahasa : | 1 kata penamaan : Maksud dari kata Penamaan adalah kata yang mewakili nama dari suatu benda, kondisi, keadaan, sifat, keterangan, tempat atau nama apapun. Kata Penamaan ini tidak akan berubah terhadap waktu, baik waktu yang lalu maupun waktu sekarang atau yang akan datang. Kata penamaan ini berubah pada harakat terakhirnya, jika kata penamaan ini berada pada posisi subyek, obyek atau kepemilikan. 2 kata dengan jumlah tunggal : kata ٱلدَّوَآبِّ ini merupakan jenis kata berjenis tunggal untuk perempuan 3 imbuan : imbuan wa ( وَ ) yang ada pada kata ini dapat bermakna DAN, beserta, atau dapat pula bermakna demi. jika kata wa ( وَ ) ini diapit oleh dua buah kata benda, atau dua buah kata kerja atau frase maka imbuan wa ( وَ ) ini bermakna DAN. adapun jika tidak diapit oleh dua buah kata benda,kata kerja atau frase maka imbuan wa ( وَ ) ini bermakna demi. 4 imbuan : kata وَالدَّوَآبِّ ini memiliki imbuan wa ( وَ ) yang bermakna demi. imbuan wa ( وَ ) ini menyatakan suatu penekanan atau pernyataan janji atau ketetapan 5 kata benda abstrak atau penamaan : kata وَالدَّوَآبِّ ini masuk dalam kelompok kata yang sering digunakan untuk menerangkan kata benda abstrak, yaitu kata benda yang tidak berwujud (maknanya benya ada tetapi tidak dapat dilihat dengan mata atau tidak dapat diraba dengan panca indra manusia) misalnya kata benda yang beralan pe- atau yang berawalan akhiran pe - an (pekerjaan dari kata kerja), ke - an (kesenangan dari kata senang) atau bahkan seperti makhluk-makhluk ciptaan Allah yang makhluk tersebut tidak dapat disentuh dengan panca indra. Kata وَالدَّوَآبِّ ini sering digunakan untuk menerangkan penamaan suatu obyek, kondisi, keadaan atau situasi. 6 kata benda tanpa berakhiran tanwin (n) : kata وَالدَّوَآبِّ ini merupakan jenis kata benda yang berakhiran tanpa tanwin, yang merupakan kata benda definitif karena berawalan alif-lam ( ال ), kata benda tanpa akhiran tanwin ini dapat memiliki akhiran a ( َ ), i ( ِ ) atau u ( ُ ). untuk kata benda ini,. untuk kata benda ini, akhiran yang digunakan adalah i (kasrah). bentuk akhiran (apakah berakhiran a,i atau u), hal ini tergantung pada kata sebelumnya. akhiran i (kasrah) disebabkan karena kata sebelumnya menggunakan kata yang menyebebakan kata berikutnya berakhiran kasrah. |